Archive for April 2020
Pendidikan Ditengah Pandemik Wabah Corona
Oleh : Yuliana (mahasiswa pascasarjana Evaluasi Penelitian Pendidikan)
Virus corona (covid 19) kini telah berdampak dan telah dirasakan dunia pendidikan. Beberapa sekolah dan universitas telah memberhentikan sementara aktivitas pendidikannya. Beberapa kampus dijakarta termaksud universitas muhamamdiyah prof.dr.hamka telah telah melaksanakan pembukaan pendaftaran online. Untuk terus melayani mahasiswa yang akan mendaftar, Begitu juga sekolah sekolah yang membuka jalur PPDB sudah mulai membuka pendaftaran yang diakses melalui system online
Berbagai macam kegiatan seminar maupun studi lapangan terpaksa harus dibatalkan. Mirisnya lagi beberapa mahasiswa diberbagai kampus harus menundakan agenda wisudanya sampai pada waktu yang belum ditentukan.
Sekolah kami sendiri SMP PGRI 3 jakarta hari ini telah berlangsung pelaksanaan ujian sekolah berbasis sekolah (USBS) dan akan diakhiri hingga jumat 17 april 2020.
Meskipus harus menghapus ujian nasional yang telah disahkan oleh presiden karena pandemic corona , serta membatalkan ujian penilaian tengah semester (PTS) untuk SMP Kelas 7 dan 8 , namun antusias guru guru dalam memberikan pembelajaran home learning /daring sangatlah baik. Jadwal home learning disekolah kamipun dirubah tidak seperti jadwal biasa yang padat dan terlalu membebani siswa dirumah. Untuk itu pembelajaran home learning yang dilakukan dirumah dipastikan perlu pengawalan orang tua sebagai pendidik dirumah hingga masa wabah pandemic ini selesai.
Jika kondisi ini terus meningkat, maka sudah bisa dipastikan dampaknya terhadap sector pendidikan juga akan semakin meningkat. Dampak yang paling dikhawatirkan adalah efek jangka panjang. Sebab para siswa dan mahasiswa secara otomatis akan merasakan keterlambatan dalam proses pendidikan yang dijalaninya. Hal ini juga dapat menghambat perkembangan kematangan mereka di masa yang akan datang.
Apabila jika covid 19 ini tidak segera berakhir. Dengan kebijakan penundaan sekolah-sekolah yang terdampak virus tersebut secara otomatis dapat menganggu hak setiap warganya untuk mendapatkan layanan pendidikan yang layak. Sebab penutupan aekolah sekolah dan kampus
Virus corona (covid 19) kini telah berdampak dan telah dirasakan dunia pendidikan. Beberapa sekolah dan universitas telah memberhentikan sementara aktivitas pendidikannya. Beberapa kampus dijakarta termaksud universitas muhamamdiyah prof.dr.hamka telah telah melaksanakan pembukaan pendaftaran online. Untuk terus melayani mahasiswa yang akan mendaftar, Begitu juga sekolah sekolah yang membuka jalur PPDB sudah mulai membuka pendaftaran yang diakses melalui system online
Berbagai macam kegiatan seminar maupun studi lapangan terpaksa harus dibatalkan. Mirisnya lagi beberapa mahasiswa diberbagai kampus harus menundakan agenda wisudanya sampai pada waktu yang belum ditentukan.
Sekolah kami sendiri SMP PGRI 3 jakarta hari ini telah berlangsung pelaksanaan ujian sekolah berbasis sekolah (USBS) dan akan diakhiri hingga jumat 17 april 2020.
Meskipus harus menghapus ujian nasional yang telah disahkan oleh presiden karena pandemic corona , serta membatalkan ujian penilaian tengah semester (PTS) untuk SMP Kelas 7 dan 8 , namun antusias guru guru dalam memberikan pembelajaran home learning /daring sangatlah baik. Jadwal home learning disekolah kamipun dirubah tidak seperti jadwal biasa yang padat dan terlalu membebani siswa dirumah. Untuk itu pembelajaran home learning yang dilakukan dirumah dipastikan perlu pengawalan orang tua sebagai pendidik dirumah hingga masa wabah pandemic ini selesai.
Jika kondisi ini terus meningkat, maka sudah bisa dipastikan dampaknya terhadap sector pendidikan juga akan semakin meningkat. Dampak yang paling dikhawatirkan adalah efek jangka panjang. Sebab para siswa dan mahasiswa secara otomatis akan merasakan keterlambatan dalam proses pendidikan yang dijalaninya. Hal ini juga dapat menghambat perkembangan kematangan mereka di masa yang akan datang.
Apabila jika covid 19 ini tidak segera berakhir. Dengan kebijakan penundaan sekolah-sekolah yang terdampak virus tersebut secara otomatis dapat menganggu hak setiap warganya untuk mendapatkan layanan pendidikan yang layak. Sebab penutupan aekolah sekolah dan kampus